Have an account?

Monday, May 31

~Jadilah seperti Siti Khadijah binti Khuwailid r.a~

Khadijah binti Khuwailid
---------------------------
        Tatkala Nabi SAW mengalami rintangan dan gangguan dari kaum 
lelaki Quraisy, maka di sampingnya berdiri dua orang wanita. Kedua wanitaitu berdiri di belakang da'wah Islamiah, mendukung dan bekerja keras 
berbakti kepada pemimpinnya, Muhammad SAW : Khadijah bin Khuwailiddan Fatimah binti Asad. Oleh karena itu Khadijah berhak menjadi wanita 
terbaik di dunia. Bagaimana tidak menjadi seperti itu, dia adalah 
Ummul Mu'minin, sebaik-baik isteri dan teladan yang baik bagi mereka 
yang mengikuti teladannya.
 
        Khadijah menyiapkan sebuah rumah yang nyaman bagi Nabi SAW 
sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika merenung di Gua Hira'. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepadanya 
ketika Nabi SAW berdoa (memohon) kepada Tuhannya. Khadijah adalah sebaik-baik wanita yang menolongnya dengan jiwa, harta dan keluarga. 
Peri hidupnya harum, kehidupannya penuh dengan kebajikan dan jiwanya 
sarat dengan kebaikan.
 
        Rasulullah SAW bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar, dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan dan dia menolongku dengan hartanya ketika orang-orang tidak 
memberiku apa-apa."
        Kenapa kita bersusah payah mencari teladan di sana-sini, padahal di hadapan kita ada "wanita terbaik 
di dunia," Khadijah binti Khuwailid, Ummul Mu'minin yang setia dan taat, yang bergaul secara baik
dengan suami dan membantunya di waktu berkhalwat sebelum diangkat menjadi Nabi dan meneguhkan serta membenarkannya.
 
        Khadijah mendahului semua orang dalam beriman kepada risalahnya, dan membantu beliau serta kaum Muslimin dengan jiwa, harta dan keluarga. Maka Allah SWT membalas jasanya terhadap agama dan 
NabiNya dengan sebaik-baik balasan dan memberinya kesenangan dan kenikmatan di dalam istananya, 
sebagaimana yang diceritakan Nabi SAW, kepadanya pada masa hidupnya.

        Ketika Jibril A.S. datang kepada Nabi SAW, dia berkata :"Wahai Rasulullah, inilah Khadijah telah 
datang membawa sebuah wadah berisi kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, 
sampaikan salam kepadanya dari Tuhannya dan aku, dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di 
syurga dari mutiara yang tiada keributan di dalamnya dan tidak ada kepayahan." 
[HR. Bukhari dalam "Fadhaail Ashhaabin Nabi SAW. Imam Adz-Dzahabi berkata :"Keshahihannya telah 
disepakati."]
 
        Bukankah istana ini lebih baik daripada istana-istana di dunia, hai orang-orang yang terpedaya oleh 
dunia ?
 
        Sayyidah Khadijah r.a. adalah wanita pertama yang bergabung dengan rombongan orang Mu'min yang 
orang pertama yang beriman kepada Allah di bumi sesudah Nabi SAW. Khadijah r.a. membawa panji 
bersama Rasulullah SAW sejak saat pertama, berjihad dan bekerja keras. Dia habiskan kekayaannya dan 
memusuhi kaumnya. Dia berdiri di belakang suami dan Nabinya hingga nafas terakhir, dan patut menjadi 
teladan tertinggi bagi para wanita.
 
        Betapa tidak, kerana Khadijah r.a. adalah pendukung Nabi SAW sejak awal kenabian. Ar-Ruuhul 
Amiin telah turun kepadanya pertama kali di sebuah gua di dalam gunung, lalu menyuruhnya membaca ayat-
ayat Kitab yang mulia, sesuai yang dikehendaki Allah SWT. Kemudian dia menampakkan diri di jalannya, antara langit dan bumi. Dia tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sehingga Nabi SAW melihatnya, lalu
dia berhenti, tidak maju dan tidak mundur. Semua itu terjadi ketika Nabi SAW berada di antara jalan-jalan 
gunung dalam keadaan kesepian, tiada penghibur, teman, pembantu maupun penolong.
 
        Nabi SAW tetap dalam sikap yang demikian itu hingga malaikat meninggalkannya. Kemudian beliau 
pergi kepada Khadijah dalam keadaan takut akibat yang didengar dan dilihatnya. Ketika melihatnya, 
Khadijah berkata :"Dari mana engkau, wahai, Abal Qasim ? Demi Allah, aku telah mengirim beberapa utusan untuk mencarimu hingga mereka tiba di Mekkah, kemudian kembali kepadaku." Maka Rasulullah SAW 
menceritakan kisahnya kepada Khadijah r.a.
 
        Khadijah r.a. berkata :"Gembiralah dan teguhlah, wahai, putera pamanku. Demi Allah yang menguasai 
nyawaku, sungguh aku berharap engkau menjadi Nabi umat ini." Nabi SAW tidak mendapatkan darinya, 
kecuali peneguhan bagi hatinya, penggembiraan bagi dirinya dan dukungan bagi urusannya. Nabi SAW tidak pernah mendapatkan darinya sesuatu yang menyedihkan, baik berupa penolakan, pendustaan, ejekan 
terhadapnya atau penghindaran darinya. Akan tetapi Khadijah melapangkan dadanya, melenyapkan
kesedihan, mendinginkan hati dan meringankan urusannya. Demikian hendaknya wanita ideal.
 
        Itulah dia, Khadijah r.a., yang Allah SWT telah mengirim salam kepadanya. Maka turunlah Jibril A.S. 
menyampaikan salam itu kepada Rasul SAW seraya berkata kepadanya :"Sampaikan kepada Khadijah salamdari Tuhannya. Kemudian Rasulullah SAW bersabda :"Wahai Khadijah, ini Jibril menyampaikan salam 
kepadamu dari Tuhanmu." Maka Khadijah r.a. menjawab :"Allah yang menurunkan salam (kesejahteraan), 
dariNya berasal salam (kesejahteraan), dan kepada Jibril semoga diberikan salam (kesejahteraan)."
 
        Sesungguhnya ia adalah kedudukan yang tidak diperoleh seorang pun diantara para sahabat yang 
terdahulu dan pertama masuk Islam serta khulafaur rasyidin. Hal itu disebabkan sikap Khadijah r.a. pada saat
pertama lebih agung dan lebih besar daripada semua sikap yang mendukung da'wah itu sesudahnya. 
Sesungguhnya Khadijah r.a. merupakan nikmat Allah yang besar bagi Rasulullah SAW. Khadijah 
mendampingi Nabi SAW selama seperempat abad, berbuat baik kepadanya di saat beliau gelisah, 
menolongnya di waktu-waktu yang sulit, membantunya dalam menyampaikan risalahnya,ikut serta merasakan penderitaan yang pahit pada saat jihad dan menolongnya dengan jiwa dan hartanya..

(^_^)~sama2 merasai kegembiraan yang beliau rasai~(n_n)

0 Tinggalan Kata-kata:

Related Posts with Thumbnails