Have an account?

Monday, February 8

Terima Kasih Allah




Apa yang memang menjadi hak kita di dunia, pasti akan Allah tunaikan. Namun apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan mungkin kita miliki, walaupun ia mungkin telah menghampiri kita, walaupun kita telah bermati-matian mengusahakannya. Seorang mukmin tidak akan bersedih ketika ditimpa musibah, malapetaka, dan sebagainya. Tetapi dia bersyukur kepada Allah dan menjadikan musibah itu sebagai peringatan dari Allah terhadap dirinya.

Oleh itu, bila seorang mukmin merasa sedih ketika ditimpa musibah, maka dia bukan mukmin sejati. Sebab, apa pun musibah yang menimpa seorang mukmin, selalu menguntungkan dirinya, sebagaimana sabda Rasulullah dalam sebuah hadis: Sungguh menakjubkan! Urusan orang mukmin selalu menjadi hal yang menguntungkan bagi dirinya. Dan yang demikian itu hanyalah dialami oleh seorang mukmin.

Seorang mukmin bila ditimpa kesusahan, dan dia mengingat Allah, dengan jalan itulah dia akan memperoleh jalan penyelesaian yang terbaik. Dia tidak merasa tekanan batin dalam bentuk apapun, kerana penderitaan yang paling berat sekalipun, pasti ada jalan penyelesaiannya. Seorang mukmin adalah selalu mengingati Allah dalam keadaan ditimpa penderitaan yang amat sangat sekalipun, baik dengan mengucapkan tasbih, takbir, istighfar, doa mahupun dengan membaca Al-Quran, sehingga membuat jiwanya bersih, bening, perasaannya tenang dan tenteram.

Rasulullah SAW pun bersabda: “Ingat akan Allah adalah penawar kalbu,” diriwayatkan oleh Ad-Dailami oleh Anas.

Maka wahai jiwa yang sedang gundah berduka lara, dengarkan firman Allah SWT; “ Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah Maha Mengetahui kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 216)

Maka setelah ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa yang berpanjangan terhadap apa-apa yang terlepas dari genggamanmu, dari dakapanmu. Kita lihat di sekeliling kita, kemudian cerminlah diri sendiri. Andai kita tidak kenal siapa yang ada di dalam cermin itu, mulai hari ini ada baiknya kita mulakan mencari diri sendiri!

Manusia yang mulia adalah yang menyedari dengan sepenuh hati bahawa dia hanyalah hamba, benar-benar hamba, dalam pengertian hamba yang sebenar-benarnya, baik secara teori mahupun praktikal. Dia hanya berfikir bagaimana memberikan yang terbaik bagi kehidupan ini, semata-mata mengharap cintaNya, keredhaanNya, dan lebih dari itu kerana dia mencintai Allah, terpesona kepada keindahan Maha Pencipta, mabuk kepayang dengan ‘kecantikan’ Maha Pemurah.

Andai ternyata keinginannya tidak selari dengan keinginan Allah SWT, ternyata apa yang diharapkannya esok hari tidak menjadi nyata, malah yang terjadi adalah sesuatu yang sebaliknya, maka kita mesti tetap ikhlas! Kita menerima semuanya dengan senyum yang mengembang, dengan redha yang tidak terhitung. Hidupnya hanya untukNya. DIAlah tujuan hidup, sebaik-baik tujuan hidup! Sedang yang lainnya adalah wasilah, alat, bekal, modal untuk mencapai keredhaan Allah SWT.

Maka, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu! Kerana, ia memang bukan milikmu! Maka, bersihkan hatimu, ikhlaslah.. redha dengan ketentuanNya. Kerana, kita ini adalah sebenar-benar hamba! Moga kita lebih kuat dan dekat kepadaNya.

"Ya Allah,kurniakanlah kepadaku kekuatan dan ketabahan"

"Terima Kasih kak...Terima Kasih Allah"..

Wassalam..

0 Tinggalan Kata-kata:

Related Posts with Thumbnails